Ngga percaya? Yah, namanya jg mahal, belum tentu mau lah ...iya kan? Sini kuceritakan sedikit tentang percaya yang cukup mahal itu. Empat tahun sudah sebuah warung gado-gado. Selama itu pula, warung itu memiliki banyak pelanggan. Banyak pelanggannya yang menyukai pelayanan dan juga jasa dari warung gado-gado tersebut. Tersebarlah dari mulut ke mulut si tukang gado-gado ini paling enak seantero kampung. Bumbunya pas, kentel dan sayurannya juga kualitas terbaik. Tentang harga? Bersaing..ah, lengkap kan? Penjualnya pun tak lupa dengan senyum manis dan kerupuk yang generous. Buanyaaak.... Tapi tahun-tahun mulai berlalu. Sang penjual tiba-tiba ingin mendapatkan keuntungan yang jauh lebih banyak dengan modal jauh lebih sedikit. Naturally manusia ya? Kapitalis? mirip-mirip. Maka dilakukanlah hal keji yang tiada lagi dipikirkannya. Hal itu adalah mencampur bumbu kacang yang kemarin dengan hari ini, dimana hal seperti ini tak pernah berani dilakukan sebelumnya. Dengan semangat kerakusan yang sedemikian rupa, sang penjual begitu ingin mengeruk untungdengan menambah kapasitas produksi. Tapi apalah daya, terkadang bumbu kacang itu pun bersisa hingga esok hari. Ah, makan gado-gado tiap hari pun bisa bosan kan? Tiadalah ia tahu, sikapnya ini secara mendadak memang memberikan hasil tinggi. tapi apakah ia menyadari bahwa ia juga menolak banyak rezeki selanjutnya? Tak disadarinya hal itu sampai suatu saat jumlah pembelinya kian menurun. Isik dan selidik, ternyata memang sang pembeli tak ingin lagi membeli di sana, merasa tertipu dengan membeli rasa yang berbeda. Padahal dari jauh mereka datang, ingin mencoba bumbu gado-gado dengan kenikmatan rasa penuh. Sedih? Terlambat. Para pelanggan telah pergi semudah angin menerbangkan daun. Inilah akibat dari rasa percaya yang dinodai. Tapi apakah lagi yang bisa dilakukan selain mengembalikan rasa percaya itu lagi? Tak mudah tapi jg tak sulit. Saat orang tak percaya lagi dengan kita. Itu adalah saat terberat dalam hidup. Karena tahukah kamu? It's easy to giving your best when people believe in you. So, keep the faith!
|