baca selengkapnya..
Thursday, March 13, 2008
When ur life meet...
Saat di dalam hidup kita bertemu fase-fase kehidupan dari orang lain.
dalam keseharian, adalah hal biasa jika kita bertemu orang lain.
Mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga menutup mata di malam hari.
Dalam sehari itu, kita akan bertemu fase-fase dari kehidupan orang lain.
Hanya waktu yang membuat kita dapat bertemu dan bersamaan dalam satu fase.
Contohnya: saat naik kereta, maka saat itu kita bertemu dengan begitu banyak individu lain yang memiliki fase hidup berbeda-beda.

Jika orang tua mengatakan bahwa nasib dan jalan hidup orang berbeda-beda. Yup!
Tidak salah. definitly right!
Lalu apakah wajar bila kita memandang rendah mereka? Atau meng-judge by its cover?
Bisa saja pada saat dalam satu fase itu kita akan menilai mereka dari atas sampai bawah. dan dengan sendirinya membuat suatu kesimpulan.

Bagaimana jika kesimpulan itu salah?
Bagaimana jika kesimpulan itu benar?
Ingat, perbedaan dalam kesimpulan itu tergantung sangat dengan latar belakang,pendidikan, kecerdasan emosi,keadaan terakhir.
Aku tidak suka menilai seseorang. Apalagi kalau di public places. Aku hanya akan mengatakan dalam hati, kalau mereka berbeda dari saya.
Aku tidak suka menilai, karena jika aku sudah menilai, aku jarang atau enggan merubah penilaianku. Ini sedikit berbahaya bila menyangkut orang yang kupercayai. Jika aku percaya orang ini baik, maka dimataku dia akan baik selamanya hingga ada batas toleransi kesalahan yang cukup tinggi dariku dilanggar.
Jika aku percaya orang ini tidak baik, maka dimataku, dia akan tidak baik, dengan batas toleransi tertentu yang membuat mataku terbuka. Bahwa dia adalah orang baik.
Cukup repot bagi orang itu jika ia mencoba untuk meyakinkanku bahwa ia baik.
Tapi aku jarang menilai orang lain dengan tidak baik diawalnya.
Pasti ia kunilai baik.
Tapi jika aku dikhianati, kepercayaan yang kuberikan dihancurkan, maka aku akan berbalik badan. Dan akan sulit bagi orang ini untuk mendapatkan kepercayaanku kembali.

Saat kita bertemu orang lain, cobalah menilai mereka dengan kacamata mereka.
Aku suka saat2 dulu ada di dalam kereta pergi atau pulang kuliah. Melihat masing2 individu dengan kesibukan mereka sendiri. Menyenangkan buatku.
Menggambar dan memetakan hidup mereka, bahkan lebih parahnya, aku membuat sebuah cerita ttg mereka di hatiku. Masing2 akan hadir dengan episode mereka masing-masing.
Aku tak kenal mereka, tapi aku mengamati mereka.
Mereka tak butuh untuk dihormati dan sebagainya, aku yakin itu. Toh, kita tak kenal dengan mereka kan?
Yang mungkin lebih tepat adalah menghargai mereka. Karena mereka hadir ke dunia ini dengan peran mereka masing2. Dengan jalan hidup mereka masing2. Wajarkah bila aku menilai mereka lebih rendah/lebih tinggi dariku?
Aku hanya menggambar cerita mereka di kepalaku.
Aku percaya mereka baik. Kecuali yang jelas2 kelihatan seperti tukang copet, tukang palak atau perampok.

Ah, kadang kita juga salah menilai...
Penilaian orang lain hanyalah sebuah nilai...
Karena nilai diri kita pada dasarnya kita sendirilah yang menentukan.
Nilai ketakwaan pada Allah SWT saja yang akan membedakan kita pada akhirnya di hadapanNya.
posted by fsusanti @ Thursday, March 13, 2008   0 comments
website metrics
about me
My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Just an Ordinary Women, who still trying reaching her dreams.

Yang Baru-baru
Archives
Shout Box
Links
Friendz of Mine
Kelas Menulis
  • Kelas Menulis-Hasyim
  • Kelas Menulis-Jonru
  • Kelas Menulis-Anung
  • Kelas Menulis-Awi
  • Kelas Menulis-Hanok/Iyas
  • Kelas Menulis-Leni
  • Kelas Menulis-Lily
  • Kelas Menulis-Maya
  • Kelas Menulis-Meu
  • Kelas Menulis-Ning Harmanto
  • Kelas Menulis-Rina
  • Kelas Menulis-Sya
  • Kelas Menulis-Tati
  • Kelas Menulis-Tina
  • Kelas Menulis-Yuyun
  • THANK YOU FOR VISITING THIS WEBSITE. BE A GOOD MOSLEM WHEREVER and WHENEVER YOU ARE

    Subscribe to PermataCimanggis
    Powered by groups.yahoo.com

    Powered by 

Blogger

    Template by
    Free Blogger Templates
    © SANTI