Friday, August 11, 2006
Bersyukur kepada Allah
"Mungkin saja kau tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik untukmu"


Semuanya benar-benar rahasia Allah SWT.
Apa maksud tulisanku ini? Dari judulnya sudah terlihat khan?
Rasa Syukur...rasa yang terkadang kita lupakan saat semuanya baik-baik saja. Persis seperti perasaan menjadi orang IT, yang dilupakan dan tak dipedulikan pada saat email berjalan normal, koneksi cepat, dan mudah mengakses server. Tapi pada saat tiba-tiba email mati, koneksi melambat, dan server down, maka ingatlah semua orang dengan "meja pertolongan". Yah...begitulah IT.
Dan ternyata begitulah sepertinya sifat dasar manusia. Saat semuanya biasa saja, baik-baik saja dan segalanya "sepertinya" berjalan pada rel-nya masing-masing. Maka pada saat itulah kelalaian manusia untuk bersyukur muncul. Tapi pada saat yang "menyusahkan" tiba-tiba kita mengingat yang memberi "kesusahan" itu. Padahal terkadang kasat sekali, kesusahan yang timbul itu karena kita sendiri. Contoh : Ngga lulus ujian, karena memang sebelumnya kita memang ngga belajar maksimal.
Juga, aku memperhatikan, seseorang yang mudah mendapatkan segalanya, ternyata tak se-kreatif orang yang tidak mudah mendapatkan apa-apa yang diinginkannya. Misalnya saja, seorang tukang kue yang membutuhkan uang untuk anaknya sekolah. Kue yang dijual ya...biasa-biasa aja. Tapi..saat mulai banyak pesaing, dia berpikir bagaimana caranya agar dia tidak kehilangan pelanggan. Maka, kue-kue yang dia jual pun dia modifikasi. Serabi standar di tambah keju, pisang goreng biasa, digoreng dengan kismis, dsb. Eh, tahu darimana dia tentang resep baru? Ya belajar doong...Dan karena dia sangat membutuhkan uang, otaknya akan berputar bagaimana cara mendapatkannya.
Pernah lihat tukang kuda2an yang sekarang sering keluar masuk kampung itu? Kuda-kudaan ini hanya digerakkan dengan jari2 yang diputar mundur. Semuanya sederhana, tapi sungguh! It's purely kreatifitas! Kalo kondisi dia biasa2 saja, segalanya mudah di dapat, tentu dia takkan mau khan melakukannya? Tentu tak ada perubahan yang dia lakukan khan? Sang Ibu tadi, tentu lebih memilih santai2 saja tak mau tambah ilmu kalau anaknya tidak butuh uang sekolah. Begitupun si Bapak penjaja kuda2an. Mana bisa membuat kuda2 yang digerakkan dengan roda2 sepeda itu kalau bukan karena kebutuhan?
Memang ada orang yang mesti "dipaksa" untuk melakukan sesuatu, namun ada banyak jg orang yang menjadi lalai dengan kondisi yang menenangkan. Kalau kita bilang berada dalam "comfort zone". Pada saat kita berada di zona aman ini, saat inilah justru saat terbaik untuk bersyukur banyak-banyak.
Karena Allah SWT sangat menyayangi hambaNya yang mampu untuk bersyukur dalam susah dan senang.

Semoga kita selalu dalam lindungan-NYA..Amiin...
posted by fsusanti @ Friday, August 11, 2006  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
website metrics
about me
My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Just an Ordinary Women, who still trying reaching her dreams.

Yang Baru-baru
Archives
Shout Box
Links
Friendz of Mine
Kelas Menulis
  • Kelas Menulis-Hasyim
  • Kelas Menulis-Jonru
  • Kelas Menulis-Anung
  • Kelas Menulis-Awi
  • Kelas Menulis-Hanok/Iyas
  • Kelas Menulis-Leni
  • Kelas Menulis-Lily
  • Kelas Menulis-Maya
  • Kelas Menulis-Meu
  • Kelas Menulis-Ning Harmanto
  • Kelas Menulis-Rina
  • Kelas Menulis-Sya
  • Kelas Menulis-Tati
  • Kelas Menulis-Tina
  • Kelas Menulis-Yuyun
  • THANK YOU FOR VISITING THIS WEBSITE. BE A GOOD MOSLEM WHEREVER and WHENEVER YOU ARE

    Subscribe to PermataCimanggis
    Powered by groups.yahoo.com

    Powered by 

Blogger

    Template by
    Free Blogger Templates
    © SANTI